Jumat, 28 April 2017

Pembimas Hindu Kalteng: Adakan Training Of Trainer Yoga Bagi Guru Pasraman

KMHDI INFO - Kegiatan Training Of Trainer atau disingkat dengan (TOT) Yoga Bagi Guru Pasraman
Bimbingan Masyarakat Hindu Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Tengah, dengan menghadirikan pelatih khusus Yoga dari Denpasar Bali Drs. I Made Sugata, M.Ag. Kegiatan yang berlangsung di Hotel Royal Global dari tangal 25 sampai dengan 28 April 2017 diikuti kurang lebih 50 peserta dari pasraman yang ada di Wilayah Kalimantan Tengah yang nanti akan membimbing siswa siswi di setiap daerah masing-masing.

Ketua Panitia Willy Swastika, S.Pd.AH yang kerap disapa dengan nama Willy dalam laporannya menyampaikan tujuan dari pada kegiatan TOT Yoga bagi Guru Pasraman ini “Tujuan  Training Of Trainer Yoga bagi guru pasraman Kakanwil Provinsi Kalimantan Tengah ini untuk meningkatnya kualitas pendidikan dan pembelajaran yoga pada pasraman di Kalimantan Tengah, memperbanyak metode dan materi teknis pembelajaran yoga pada pasraman, meningkatkan propesionallisme guru pasraman dalam membina dan memeberikan pembelajaran khususnya yoga bagi peserta didik“ ujar Willy saat menyampaikan laporan panitia.

Sedangkan Pembimas Hindu Provinsi Kalimantan Tengah Dra. Sisto Hartati, M.Si yang kerap disapa Tati, dalam sambutannya bahwa kegiatan ini  baru pertama kali dilakukan dalam program bimbingan masyarakat Hindu dengan harapan tahun-tahun yang akan datang, dapat dilaksanakan TOT. Tati juga menyampaikan dalam pengamatannya selama ini tentang Pasrman dari pertama kali dibentuk di Kalimantan Tengah sejak 2010 tingkat perkembangannya sangat luar biasa, sejak 2010 kurang lebih terdapat 40 Pasraman yang ada di Wilayah Kalimantan Tengah kecuali di Sukamara.

“berharap kegiatan ini benar-benar bermanfaat bagi bapak ibu guru peserta sehingga nanti dapat membimbing anak-anak kita dalam rangka mereka mengikuti kegiatan-kegiatan yoga pasraman, yoga Asanas adalah salah satu cabang lomba yang di pertandingkan pada saat jambore pasraman nasional, oleh karena itu kami berharap juga bahwa dengan bapak ibu guru yoga yang ikut pelatihan diharapkan nanti akan tumbuh anak-anak kita yang bisa melakukan yoga Asanas ini di wilayah masing-masih” Ujar Tati saat pembukaan TOT Selasa, (15/4/17)

“sehingga kami pada saatnya nanti gerakan yoga ini bisa memasyarakat bagi generasi muda Hindu yang ada di provinsi Kalimantan Tengah, oleh karena itu tetap berharap bahwa dengan makin banyak kegiatan-kegiatan pasraman yang ada di Kalimantan Tengah maka pembinaan dan pelayanan kami terutama kepada anak-anak peserta didik dapat terlaksana dengan baik” Tambahnya.

H. Abdul Halim H. Ahmad, Lc, MM selaku Kakanwil Kemenag Kalteng dalam sambutan sekaligus arahannya saat pembukaan TOT Yoga bahwa guru harus menjadi sosok yang disenangi, selalu ada di perhatian dan di hati peserta didik, jangan sampai manjadi guru yang di takuti oleh peserta didik, saat itu juga menyampaikan bahwa pentingnya guru untuk menerapkan  5 Budaya kerja Kementerian Agama yaitu, Integritas, Profesionalitas, Inovasi, Tanggung Jawab dan Keteladan .

“mudah-mudahan apa yang disampaikan, di inginkan ibu Pembimas tadi bisa menghasilkan yaitu kegiatan yang bermanfaat untuk kedepannya. Sekarang sebagai peserta dan nantinya akan membimbing peserta didik kita, Training Of Trainer  ini sangat penting sekali dangan ini mengharapkan kepada kita semuanya agar berperan aktif” harapnya saat membuka TOT Yoga Selasa, (25/4/17).


“ biasanya kalau TOT ini kebanyakannya adalah latihan-latihan yang harus di ikuti dengan betul-betul, konsentrasi, secara hati-hati. Karena waktu itu kita akan terlihat siapa yang aktif dan siapa yang setengah aktif dan siapa yang kurang aktif. Oleh sebab itu saya berharap betul-betul ini di ikuti dengan sebaik-baik, memang dari pada tujuan dari yoga ini adalah kalau tidak salah ajaran dari agama Hindu” Tambahnya

Jumat, 21 April 2017

Bersama Gubernur Kalteng, Sekitar 2.000 umat Hindu Rayakan Dharma Santi

KMHDI INFO – Jum’at (21/4/17) Perayaan Dharma Santi Nyepi Tahun Baru Saka 1939/2017 yang berlangsung di Istana Isen Mulang dihadiri oleh Gubernur Kalimantan Tengah, H. Sugianto Sabran, Pimpinan Forum Koordinasi Pemerintah Daerah, Pimpinan Lembaga Organisasi Ke Agamaan, Ditjen Bimas Hindu Kementerian Agama RI, PHDI Pusat, Kakanwil Kementerian Agama Provinsi Kalteng, PHDI Prov. Kalteng, MB-AHK Pusat Palangka Raya dan tamu undangan.  

Perayaan Dharma Santi tahun ini yang dihadiri oleh ribuan umat Hindu adalah Dharma Santi yang paling bersejarah  bagi umat Hindu di Kalimantan Tengah, karna hal ini merupakan baru pertama kalinya pelaksanaan Dharma Santi di laksanakan di Istana Isen Mulang, hal ini juga tentu atas petunjuk dan ijin dari Gubernur Kalimantan Tengah, yang mencerminan, menjunjung, menghargai dan menghormati kebhinekaan Indonesia khususnya di Kalimanan Tengah, hal ini patut kita contoh dan kita dukung demi mewujudkan keamanan dan kedamaian.

Dharma Wacana yang disampaikan oleh Jeromangku Wayan Danu perwakilan dari PHDI Pusat menyampaikan saat dharma wacananya bahwa keberagaman adalah karunia yang diciptkan Tuhan dan segala sesuatu baik yang bergerak maupun yang tidak bergerak semua diresapi oleh Sang Pencipta Ranying Hatalla Langit, kita juga dibentuk dari unsur yang sama baik dari agama Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Budha, Khonghucu bahkan yang tidak beragama sekalipun tubuh kita dibentuk oleh unsur yang sama, tentu Keragaman ini tidak bisa kita jadikan sebagai hal yang bisa menjauhkan kita dari rasa persatuan dan kesatuan di Bangsa ini.

Prof. Drs. I Ketut Widnya. M.A., M.Phil., Ph.D selaku Ditjen Bimas Hindu Kementerian Agama RI dalam sambutannya menyampaikan terima kasih kepada Gubernur Kalimantan Tengah atas kepeduliannya kepada Umat Hindu dan juga beliau menyapaiakan bahwa tugas pemerintah kedepan bagaimana memantapkan fungsi dan peran agama sebagai landasan moral dan etika dalam membina ahlak mulia dan menjadi orientasi serta motivasi bagi masyarakat Hindu Indonesia.

“semoga melalui perayaan dharma santi, memperoleh kedamaian, kebahagian dan kesejahteraan, tema ini sangat relevan untuk memantapkan kerukunan antara umat beragama dan kedamaian antar seksama anak bangsa, pemahaman khebinekaan kita dalam kehidupan berbangsa dan bernegara memang seharusnya disegarkan terus menerus dalam konteks kemoderenan bangsa kita, sebagai anak bangsa kita berkewajiban untuk meningkatkan dan memantapkan toleransi kebhinekaan, mengingat hal ini menjadi identitas kita sebagai bangsa dalam kehidupan berbangsa dan bernegara menjadi pilar utama Persatuan dan Kesatuan Bangsa” terangnya.

Tambahnya ”Dharma Santi merupakan barometer keberhasilan umat hindu merayakan nyepi, Hikmah nyepi jangan hanya dimaknaai pada saat upacara serimonial melainkan harus dapat di internalisasikan dalam kehidupan sehari-hari”.

Gubernur Kalimantan Tengah H. Sugianto Sabran sekaligus menjadi bapak orang banyak khusunya di Kalimantan Tengah ini menyampaikan bahwa selaku pemerintah memberikan apresiasi dan selalu mendukung   atas kreatifitas dan toleransi umat Hindu baik dalam hal kegiatan keagamaan maupun dalam kegiatan sosial budaya lainnya. Beliau juga menyampaikan bahwa bulan Mei akan Kedatangan Menpan RB, yang nanti berkenaan dengan itu Gubernur akan membicarakan secara langsung untuk peningkatan status STAHN menjadi IAHN, mudahan jika tidak ada halangan beliau tanda tanganin segera.

“pada prinsipnya perayaan hari raya keagamaan bagi seluruh agama yang ada memiliki nilai-nilai sakral dan nilai moral, serta mengajarkan cinta kasih sesama manusia, persatuan, persaudaraan, dan kebahagiaan yang diharapakan mampu memberikan pengaruh positif terhadap perilaku dan kepribadian penganutnya. Seperti halnya perayaan nyepi merupakan tonggak kebangkitan kerohanian Hindu yang ditandai dengan toleransi kerukunan dan kebersamaan.” terangnya


“atas nama Pribadi dan Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah, saya mengucapkan selamat hari raya nyepi tahun baru Saka 1939/2017, selaku pemerintah kami akan selalu memberikan apresiasi dan dukungan atas kreatifitas dan toleransi umat Hindu baik dalam hal kegiatan keagamaan maupun dalam kegiatan sosial budaya lainnya, yang penting bagi kita semuanya itu bermanfaat untuk kebaikan umat dalam kali ini umat yang beragama Hindu” tambahnya

Selasa, 18 April 2017

Balai Basarah Penuh, Kekemenag Kota Palangka Raya Bangga

INFO KMHDI -  Minggu, (16/4/17) Ratusan lebih siswa-siswi pasraman padati isi Balai Basarah saat Perayaan Dharma Santi Nyepi Tahun Baru Saka 1939 yang berlangsung di Balai Basarah Umum Hindu Kaharingan Jl. Tambun Bunga, yang digelar oleh Guru dan Siswa-Siswi  Pasraman Se Kota Palangka Raya. Perayaan ini juga dihadIri oleh Pembimas Hindu Provinsi Kalteng, Kepala Kantor Kemenag Kota Palangka Raya, Ketua STAHN-TP Palangka Raya, Majelis Daerah Agama Hindu Kaharingan (MD-AHK) Kota Palangka Raya, Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Kota Palangka Raya, WHDI Kota Palangka Raya, PC KMHDI Palangka Raya, DPK Peradah Indonesia Palangka Raya dan PMH UPR.

Lebih kurang dari 200 siswa-siswi pasraman dan tamu undangan guru agama serta peserta didik yang beragama Hindu hadir saat itu, perayaan yang diisi dengan serangkaian tari-tarian dan lagu rohani yang dibawa oleh siswa-siswi pasraman. dari tema nasional yang diluncurkan oleh PHDI Pusat “Jadikan Catur Brata Penyepian Memperkuat Toleransi Kebhinnekaan Berbangsa dan Bernegara Demi Keutuhan NKRI” Panitia Mengangkat Sub Tema “Melalui Dharma Santi Nyepi Kita Tingkatkan Sradha dan Bhakti Kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa Ranying Hatalla Langit Dalam Meningkatkan Solidaritas, Sinergitas Anatara Guru dan Siswa-Siswi Se Kota Palangka Raya”.

Kepala Kantor Kemenag Kota Palangka Raya, H. Baihaqi, Minggu, (16/4/17) dalam sambutannya memberikan apresiasi kepada guru pasraman dan seluruh siswa-siswa karena kegiatan Dharma Santi Nyepi Guru Pasraman saat ini adalah perayaan yang pertama kali dilakukan,  dan juga ini adalah salah satu trobosan yang dilakukan oleh guru untuk memberikan pengetahuan yang bermanfaat. Baihaqi juga menyebutkan bagaimana pengelolaan jiwa yang damai sangat penting karena tidak cukup hanya meningkatkan intelektual question saja. melalui nyepi yang dilakukan Umat Hindu saat melakukan Catur Brata Penyepian yaitu, Amati Geni, Amati Karya, Amati lelanguan, dan Amati lelungaan dengan penggandalian itu sehingga Intelektual question, spiritual question dan emosional question betul-betul tercapai dan seimbang.

“yang kita laksanakan sore ini tentu sangat membanggakan kami selaku Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Palangka Raya karena inilah sebuah trobosan yang telah dilakukan oleh para guru. Pemerintah telah mengamanatkan melalui peraturan pemerintah nomor 74 tahun 2008 tentang Guru Bahwa  Guru merupakan kunci suksesnya Pendidikan Nasional, sehingga pada guru tertumpuk harapan kita semua bagaimana meminit peserta didik agar mereka dapat diberikan ilmu pengetahuan yang bermanfaat sehingga intelektual question betul-betul tercapai sebagai mana yang dimaksud dengan undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang pendidikan nasional”. Ujar Baihaqi

“acara seperti ini akan membangunkan sifat-sifat religius dan emosional question, acara seperi ini juga akan memunculkan spiiritual question dan emosional question karena dunia pendidikan tidak hanya sekitar untuk meningkatkan intelektual question saja tampa mebandingkan bagaimana pengelolan jiwa yang damai dan tentram”. Tambah Baihaqi.

Sedangkan dalam sambutannya Dra. Sisto Hartati, M.Si selaku Pembimas Hindu Provinsi Kalimantan Tengah yang kerap disapa Tati juga memberikan apresiasi yang mendalam kepada para guru dan siswa-siswi Pasraman Se Kota Palangka Raya, yang telah menyelengarakan kegiatan yang luar biasa bermanfaat. Tati juga menyampaikan berita baik kepada guru dan siswa-siswi pasraman, bahwa tanggal 25-27 April 2017 ini akan melaksanakan TOT bagi Guru Pasraman yang membidangi Yoga, sehingga peserta didik yang sudah mentap Yoganya lebih mantap lagi setalah dibimbing oleh guru pasraman yang mengikuti pelatihan dan juga dalam waktu dekat ini akan mengadakan kegiatan Pasraman Kilat, mendengar hal itu siswa-siswi pasraman yang hadir saat itu sontak bertepuk tangan dengan gembira.

“ini adalah momen yang sangat bagus sekali dilaksanakan oleh seluruh umat Hindu dimanapun berada, terus terang kami sangat bangga sekali karena ini pertama kali dilakukan atau dilaksanakan oleh siswa-siswi dan Guru Pasraman yang ada di Kota Palangka Raya sudah terlaksana dengan baik” Ungkap Tati

“ini menjadi motivasi bagi anak-anak kita belajar di Pasraman. Walaupun kita belum bisa membentuk Pasraman formal, kami sudah besyukur bisa membetuk Pasraman Non Formal kurang lebih 40 Pasraman Se Kalimantan Tengah dan ini menurut kami sangat-sangat luar biasa”. Tambah Tati